Cara Menggunakan Termometer: Panduan Lengkap & Praktis
Termometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur suhu pada tubuh seseorang atau suhu di sebuah lingkungan. Dalam konteks medis, termometer sangat penting untuk mendeteksi demam—gejala umum dari banyak penyakit, termasuk infeksi virus dan bakteri.

Penggunaan termometer tidak hanya terbatas di rumah sakit atau klinik, tetapi juga sangat dibutuhkan di rumah, terutama bagi orang tua yang memiliki bayi dan anak kecil. Dengan menggunakan termometer secara benar, kita bisa mengambil keputusan medis yang lebih bijak.
Jenis-Jenis Termometer yang Umum Digunakan
Termometer Raksa
Merupakan jenis tradisional yang hanya mengandalkan air raksa agar dapat menunjukkan suatu suhu. Meskipun cukup akurat, jenis ini mulai jarang digunakan karena risiko keracunan jika pecah.
Termometer Digital
Lebih modern, cepat, dan mudah dibaca. Termometer digital bisa digunakan secara oral, rektal, atau aksila (ketiak).
Termometer Inframerah (Non-Kontak)
Digunakan tanpa menyentuh kulit. Umumnya diarahkan ke dahi atau telinga. Cocok saat pandemi karena lebih higienis.
Termometer Telinga (Tympanic)
Dirancang khusus untuk mengukur suhu tubuh dari bagian dalam telinga. Butuh posisi yang tepat agar hasilnya akurat.
Termometer Dahi (Temporal Artery)
Menggunakan teknologi inframerah untuk membaca suhu dari arteri temporal di dahi. Praktis dan nyaman, terutama untuk anak kecil.
Perbedaan Termometer Digital dan Raksa
Fitur | Termometer Digital | Termometer Raksa |
---|---|---|
Waktu pengukuran | 10–60 detik | 3–5 menit |
Tingkat akurasi | Sangat akurat | Akurat jika dipakai benar |
Aman untuk anak | Ya | Tidak disarankan |
Risiko pecah/beracun | Tidak | Ya, karena raksa |
Kemudahan penggunaan | Sangat mudah | Perlu kehati-hatian |
Kapan Waktu yang Tepat Menggunakan Termometer?
Pengukuran suhu tubuh sebaiknya dilakukan saat:
-
Terlihat gejala demam (wajah memerah, tubuh panas, lemas)
-
Anak menjadi rewel atau menangis tanpa sebab
-
Sebelum memberi obat penurun demam
-
Setelah vaksinasi
-
Untuk memantau kondisi setelah operasi atau sakit berat
Persiapan Sebelum Menggunakan Termometer
Kebersihan Alat
Pastikan termometer telah dibersihkan dengan alkohol atau tisu antiseptik, terutama jika akan digunakan lebih dari satu orang.
Menenangkan Pasien atau Anak
Buat suasana tenang agar hasil lebih akurat. Khusus anak kecil, beri pengertian atau alihkan perhatian dengan mainan.
Cara Menggunakan Termometer Berdasarkan Jenisnya
Cara Menggunakan Termometer Raksa dengan Aman
-
Kocok termometer sampai suhu turun di bawah 35°C.
-
Letakkan di bawah lidah (oral), ketiak (aksila), atau anus (rektal).
-
Tunggu 3–5 menit.
-
Baca hasil di bagian skala.
Catatan: Hindari penggunaan pada anak-anak karena risiko pecah dan keracunan.
Cara Menggunakan Termometer Digital yang Tepat
-
Nyalakan alat dan tunggu hingga siap digunakan.
-
Letakkan di bawah lidah, ketiak, atau rektal.
-
Tunggu hingga bunyi "bip" muncul.
-
Baca angka pada layar digital.
Cara Menggunakan Termometer Inframerah (Dahi & Telinga)
-
Nyalakan alatnya dan arahkan ke bagian tubuh didahi ataupun dapat ketelinga.
-
Pastikan tidak ada keringat, minyak, atau kotoran.
-
Tekan tombol dan tunggu hasil muncul di layar dalam hitungan detik.
Cara Membaca Hasil Termometer dengan Akurat
Suhu Tubuh (°C) | Keterangan |
---|---|
36.1 – 37.2 | Normal |
37.3 – 38.0 | Demam ringan |
38.1 – 39.0 | Demam sedang |
> 39.0 | Demam tinggi – butuh perhatian medis |
Pastikan membaca suhu sesuai area pengukuran: aksila (lebih rendah), oral (standar), rektal (lebih tinggi ±0.5°C).
Cara Membersihkan dan Menyimpan Termometer
Membersihkan Termometer Raksa
-
Gunakan alkohol 70% untuk membersihkan bagian ujung.
-
Simpan dalam wadah pelindung agar tidak mudah pecah.
Membersihkan Termometer Digital dan Inframerah
-
Bersihkan ujungnya dengan tisu alkohol.
-
Jangan dicuci dengan air langsung.
-
Simpan di tempat kering dan bersih.
Kesalahan Umum dalam Menggunakan Termometer
-
Mengukur suhu setelah makan atau minum panas/dingin.
-
Tidak menunggu cukup lama.
-
Posisi termometer tidak tepat.
-
Mengukur di tempat yang berkeringat.
Tips Mengukur Suhu Tubuh pada Anak dan Bayi
-
Gunakan termometer digital rektal untuk bayi <3 bulan.
-
Untuk anak 3 bulan ke atas, bisa gunakan digital oral atau dahi.
-
Hindari termometer raksa pada anak-anak.
-
Ukur saat anak tenang atau sedang tidur.
Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter?
-
Suhu tubuh > 39°C yang tidak turun setelah diberi obat.
-
Demam lebih dari 3 hari berturut-turut.
-
Disertai kejang, lemas ekstrem, atau sulit bernapas.
Keamanan dan Pencegahan Risiko Termometer Raksa
Jika termometer raksa pecah:
-
Jangan sentuh raksa dengan tangan kosong.
-
Gunakan sarung tangan dan serap dengan tisu.
-
Masukkan ke dalam botol berisi air dingin.
-
Hubungi dinas kesehatan untuk penanganan limbah.
Inovasi Terbaru dalam Teknologi Termometer
-
Termometer pintar dengan koneksi Bluetooth.
-
Aplikasi pengukur suhu tubuh terintegrasi.
-
Sensor suhu tubuh wearable (ditempel di kulit bayi).
FAQ Seputar Cara Menggunakan Termometer
1. Apakah termometer digital bisa digunakan berkali-kali?
Ya, asalkan dibersihkan setelah digunakan.
2. Berapa lama waktu pengukuran yang ideal?
Tergantung jenis termometer, rata-rata 10–60 detik.
3. Apakah suhu ketiak lebih rendah dari suhu oral?
Ya, biasanya lebih rendah 0.3°C – 0.5°C.
4. Termometer inframerah apakah akurat?
Cukup akurat jika digunakan dengan benar dan tanpa hambatan (keringat, rambut, dll.).
5. Bagaimana membersihkan termometer digital?
Gunakan tisu alkohol atau kapas beralkohol pada ujungnya.
6. Anak saya menangis saat diukur suhunya, apa yang harus saya lakukan?
Coba alihkan perhatian dengan mainan atau cerita. Gunakan termometer dahi yang lebih cepat dan nyaman.
Kesimpulan: Pilih Termometer Sesuai Kebutuhan Anda
Mengetahui cara menggunakan termometer dengan benar dapat membantu mendeteksi gejala lebih awal dan mengambil tindakan medis yang tepat. Pilihlah jenis termometer yang sesuai kebutuhan—apakah untuk bayi, anak-anak, atau dewasa. Pastikan kebersihan alat dan gunakan dengan tepat agar hasil akurat.