Contoh RPP Literasi dan Numerasi SD Kelas 5 | PDF

Pengertian RPP Literasi dan Numerasi
Apa Itu Literasi di Sekolah Dasar?
Literasi di sekolah dasar tidak hanya sebatas kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan memahami, mengolah informasi, serta mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa kelas 5 SD sudah berada pada tahap membaca untuk belajar, bukan sekadar belajar membaca. Oleh karena itu, literasi mencakup keterampilan memahami teks, berpikir kritis, serta menyampaikan gagasan secara lisan maupun tulisan.
Contoh kegiatan literasi di kelas 5 misalnya membaca teks cerita rakyat, kemudian siswa diminta membuat rangkuman, menyebutkan pesan moral, serta menghubungkannya dengan kehidupan nyata.
Apa Itu Numerasi di Sekolah Dasar?
Numerasi adalah kemampuan menggunakan angka dan konsep matematika dalam kehidupan sehari-hari. Bukan hanya sekadar menghitung, tetapi juga bagaimana siswa memahami pola, perbandingan, pengukuran, hingga pemecahan masalah sederhana.
Di kelas 5 SD, numerasi sering diterapkan melalui konteks nyata, seperti menghitung luas tanah, membandingkan harga barang di pasar, atau menganalisis data sederhana. Dengan begitu, siswa bisa melihat bahwa matematika bukan hanya teori, melainkan bagian dari keseharian mereka.
Pentingnya Literasi dan Numerasi dalam Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka menempatkan literasi dan numerasi sebagai kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Kedua hal ini menjadi bekal utama untuk menghadapi tantangan abad 21. Literasi membantu siswa berpikir kritis, sementara numerasi melatih kemampuan analitis dan logis.
Penerapan literasi dan numerasi dalam RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) bukan sekadar formalitas. Justru inilah fondasi agar siswa bisa menghubungkan teori dengan praktik nyata. Dengan begitu, pembelajaran menjadi lebih bermakna dan kontekstual.
Komponen Utama dalam RPP Literasi dan Numerasi
Identitas RPP (Nama Sekolah, Kelas, Semester, Mata Pelajaran)
Identitas merupakan bagian paling dasar dalam RPP. Guru perlu mencantumkan nama sekolah, kelas/semester, mata pelajaran, tema, serta alokasi waktu. Hal ini bertujuan agar RPP mudah dipahami dan digunakan kembali.
Tujuan Pembelajaran Literasi dan Numerasi
Tujuan pembelajaran dirumuskan sesuai CP (Capaian Pembelajaran) pada Kurikulum Merdeka. Tujuan harus spesifik, terukur, realistis, relevan, dan berbatas waktu (SMART). Contohnya:
-
Literasi: Siswa mampu memahami isi teks cerita rakyat dan menyampaikan kembali pesan moralnya secara lisan.
-
Numerasi: Siswa mampu menghitung luas dan keliling bangun datar menggunakan satuan cm² dan m² dengan tepat.
Materi Pokok dan Indikator Keberhasilan
Materi pokok dipilih sesuai tema dan capaian pembelajaran. Indikator keberhasilan menjelaskan kemampuan minimal yang harus dicapai siswa.
Metode dan Model Pembelajaran yang Digunakan
Guru dapat menggunakan model pembelajaran Discovery Learning, Problem Based Learning, atau Project Based Learning. Metode ini memungkinkan siswa aktif menemukan konsep, berdiskusi, dan mempresentasikan hasilnya.
Langkah-Langkah Penyusunan RPP Literasi dan Numerasi SD Kelas 5
Menentukan Tujuan dan Capaian Kompetensi
Langkah pertama dalam penyusunan RPP adalah menentukan tujuan pembelajaran. Tujuan ini harus mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP) Kurikulum Merdeka untuk kelas 5 SD. Misalnya, dalam literasi Bahasa Indonesia, tujuan bisa berupa “Siswa mampu memahami isi teks narasi dan menyajikannya kembali secara lisan.” Sementara pada numerasi Matematika, tujuan bisa berupa “Siswa mampu menyelesaikan soal perbandingan dan pecahan dengan benar.”
Menyusun Materi dan Aktivitas Pembelajaran
Materi dipilih sesuai tema atau topik yang sedang dipelajari. Aktivitas harus mendorong siswa untuk terlibat aktif. Contohnya:
-
Literasi: membaca teks cerita rakyat, membuat mind map, dan menyampaikan kembali inti cerita.
-
Numerasi: menghitung luas bangun datar, membuat perbandingan harga barang, atau mengukur benda di sekitar kelas.
Menyusun Media, Alat, dan Sumber Belajar
Media pembelajaran dapat berupa buku, gambar, video edukasi, atau aplikasi digital. Misalnya, untuk numerasi, guru bisa menggunakan aplikasi geogebra atau worksheet interaktif. Untuk literasi, bisa digunakan buku digital atau cerita bergambar.
Menyusun Penilaian dan Refleksi
Penilaian harus mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Guru dapat menggunakan teknik penilaian:
-
Tes tertulis (soal pilihan ganda atau uraian).
-
Penilaian kinerja (presentasi siswa, membaca nyaring, menyelesaikan proyek).
-
Penilaian sikap (kerjasama, keaktifan, tanggung jawab).
Refleksi dilakukan agar siswa bisa menilai kembali pemahaman dan pengalaman belajarnya.
Contoh RPP Literasi dan Numerasi SD Kelas 5 Lengkap
Contoh RPP Literasi Tema Bahasa Indonesia
-
Mata Pelajaran: Bahasa Indonesia
-
Materi: Membaca teks cerita rakyat
-
Tujuan: Siswa dapat memahami isi teks cerita rakyat dan menyampaikan pesan moral secara lisan.
-
Kegiatan:
-
Apersepsi: Guru membacakan penggalan cerita rakyat.
-
Inti: Siswa membaca teks, membuat rangkuman, dan mendiskusikan pesan moral.
-
Penutup: Siswa menyampaikan kembali isi cerita.
-
-
Penilaian: Presentasi lisan siswa.
Contoh RPP Numerasi Tema Matematika
-
Mata Pelajaran: Matematika
-
Materi: Menghitung luas dan keliling bangun datar
-
Tujuan: Siswa dapat menghitung luas persegi panjang dan segitiga dengan benar.
-
Kegiatan:
-
Apersepsi: Diskusi tentang penggunaan luas tanah dalam kehidupan sehari-hari.
-
Inti: Siswa mengukur benda nyata (meja, papan tulis) lalu menghitung luasnya.
-
Penutup: Siswa menuliskan kesimpulan di buku catatan.
-
-
Penilaian: Hasil perhitungan siswa.
Contoh RPP Terintegrasi dengan IPA dan IPS
Integrasi literasi dan numerasi juga bisa dilakukan dalam pelajaran IPA dan IPS.
-
IPA: Mengukur volume air dalam berbagai wadah (numerasi) lalu membuat laporan sederhana (literasi).
-
IPS: Membandingkan data jumlah penduduk (numerasi) dan menuliskan ringkasan hasilnya (literasi).
Strategi Mengintegrasikan Literasi dan Numerasi dalam Pembelajaran
Literasi dalam Setiap Mata Pelajaran
Literasi bukan hanya milik Bahasa Indonesia. Dalam Matematika, siswa bisa diminta menjelaskan langkah-langkah perhitungan. Dalam IPA, mereka bisa menulis laporan hasil percobaan. Bahkan dalam Seni Budaya, literasi bisa hadir melalui pembuatan narasi cerita gambar.
Numerasi dalam Setiap Mata Pelajaran
Numerasi dapat muncul di semua pelajaran, misalnya:
-
Dalam IPS: siswa menghitung data kependudukan.
-
Dalam PJOK: menghitung kecepatan lari atau jumlah kalori terbakar.
-
Dalam Bahasa Indonesia: menganalisis angka dalam teks informatif.
Integrasi dengan Proyek Profil Pelajar Pancasila
Kurikulum Merdeka menekankan proyek berbasis Profil Pelajar Pancasila. Literasi dan numerasi bisa terintegrasi melalui proyek nyata, seperti membuat laporan keuangan kantin kelas (numerasi) dan menyusun artikel tentang hasil kegiatan gotong royong (literasi).
Manfaat RPP Literasi dan Numerasi bagi Guru dan Siswa
Bagi Guru
-
Membantu merencanakan pembelajaran lebih terstruktur.
-
Menjadi pedoman dalam mencapai capaian pembelajaran.
-
Memudahkan penilaian hasil belajar siswa.
Bagi Siswa
-
Meningkatkan kemampuan berpikir kritis dan logis.
-
Membiasakan membaca, menulis, dan berhitung dalam kehidupan nyata.
-
Membuat proses belajar lebih menarik dan bermakna.
Tantangan dalam Penyusunan dan Implementasi RPP
Keterbatasan Sumber Belajar
Tidak semua sekolah memiliki fasilitas lengkap. Guru harus kreatif menggunakan sumber belajar sederhana yang ada di sekitar.
Perbedaan Tingkat Kemampuan Siswa
Di kelas 5, kemampuan siswa sangat beragam. Ada yang sudah mahir membaca cepat, ada juga yang masih lambat. Guru perlu membuat RPP yang fleksibel dan adaptif.
Penggunaan Teknologi dalam Pembelajaran
Tidak semua sekolah memiliki akses internet atau perangkat digital. Guru perlu menyeimbangkan penggunaan teknologi dengan metode tradisional agar semua siswa dapat mengikuti pembelajaran.
Tips Praktis Membuat RPP Literasi dan Numerasi SD Kelas 5
Gunakan Bahasa yang Sederhana
Bahasa dalam RPP sebaiknya jelas, ringkas, dan mudah dipahami. Hindari istilah teknis yang rumit agar RPP dapat digunakan oleh guru lain dengan mudah.
Sesuaikan dengan Konteks Kehidupan Sehari-Hari
Pembelajaran yang dikaitkan dengan pengalaman nyata siswa akan lebih bermakna. Misalnya, dalam numerasi, siswa bisa belajar menghitung uang jajan atau membandingkan harga barang di kantin sekolah. Sedangkan dalam literasi, siswa bisa menulis pengalaman liburan atau membuat cerita pendek berdasarkan kegiatan sehari-hari.
Terapkan Model Pembelajaran Aktif
Gunakan model pembelajaran yang mendorong siswa untuk aktif, seperti diskusi kelompok, eksperimen, simulasi, dan permainan edukatif. Hal ini membuat siswa lebih mudah memahami materi sekaligus melatih keterampilan kolaboratif.
Contoh Format RPP Literasi dan Numerasi SD Kelas 5
Format 1 Lembar (Sesuai Kurikulum Merdeka)
Format ringkas ini sangat praktis digunakan:
-
Identitas RPP: Nama sekolah, kelas/semester, mata pelajaran, alokasi waktu.
-
Tujuan Pembelajaran: Rumusan capaian yang ingin dicapai.
-
Kegiatan Pembelajaran: Rangkaian kegiatan dari awal hingga akhir.
-
Penilaian: Teknik penilaian yang digunakan.
Contoh singkat:
-
Tujuan: Siswa mampu memahami teks cerita rakyat dan menyampaikan pesan moral.
-
Kegiatan: Membaca teks → diskusi kelompok → presentasi.
-
Penilaian: Presentasi lisan.
Format Detail dengan Kegiatan Harian
Format lebih panjang biasanya mencakup:
-
Identitas lengkap (tema, subtema, alokasi waktu).
-
Tujuan pembelajaran yang spesifik.
-
Materi ajar secara rinci.
-
Metode dan media pembelajaran.
-
Langkah kegiatan pembelajaran (pendahuluan, inti, penutup).
-
Instrumen penilaian.
Sumber Referensi dan Bahan Pendukung
Buku Guru dan Buku Siswa
Buku resmi dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menjadi rujukan utama. Buku guru berisi panduan pembelajaran, sementara buku siswa berisi materi ajar.
Modul Ajar Kurikulum Merdeka
Modul ajar yang sudah disediakan pemerintah dapat membantu guru dalam menyusun RPP literasi dan numerasi. Modul ini fleksibel dan bisa dimodifikasi sesuai kebutuhan kelas.
Sumber Belajar Digital
Guru dapat memanfaatkan sumber belajar online, seperti Rumah Belajar Kemendikbud (belajar.kemdikbud.go.id) atau aplikasi pembelajaran interaktif. Platform ini menyediakan materi literasi, numerasi, hingga latihan soal.
FAQ tentang RPP Literasi dan Numerasi SD Kelas 5
1. Apa perbedaan RPP Kurikulum 2013 dan Kurikulum Merdeka?
RPP Kurikulum 2013 biasanya lebih panjang dan detail, sedangkan RPP Kurikulum Merdeka lebih ringkas (satu lembar) dan fleksibel sesuai kebutuhan guru.
2. Apakah literasi hanya untuk Bahasa Indonesia?
Tidak. Literasi bisa diterapkan di semua mata pelajaran, termasuk IPA, IPS, bahkan PJOK, selama ada aktivitas membaca, menulis, atau menyampaikan informasi.
3. Bagaimana cara memasukkan numerasi dalam pelajaran non-Matematika?
Guru bisa memasukkan numerasi dengan menggunakan data, grafik, perhitungan sederhana, atau perbandingan angka dalam teks.
4. Apakah guru harus selalu membuat RPP sendiri?
Tidak harus. Guru bisa menggunakan RPP yang sudah ada lalu memodifikasinya sesuai kondisi kelas dan kebutuhan siswa.
5. Apa tantangan terbesar dalam mengajarkan literasi dan numerasi?
Perbedaan kemampuan siswa dan keterbatasan sumber belajar sering menjadi kendala. Oleh karena itu, guru perlu kreatif dalam merancang pembelajaran.
6. Bagaimana cara menilai keberhasilan RPP literasi dan numerasi?
Penilaian dapat dilakukan melalui tes tertulis, presentasi, diskusi, proyek, maupun observasi sikap dan keterampilan siswa.
Kesimpulan
Menyusun contoh RPP literasi dan numerasi SD kelas 5 bukan hanya soal administrasi, tetapi juga upaya menghadirkan pembelajaran yang bermakna. Literasi membantu siswa memahami dan mengolah informasi, sementara numerasi melatih kemampuan berhitung serta berpikir logis.
RPP yang baik harus memuat identitas, tujuan, materi, langkah pembelajaran, hingga penilaian. Guru juga perlu kreatif mengintegrasikan literasi dan numerasi dalam semua mata pelajaran, agar siswa terbiasa menggunakannya dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan RPP yang dirancang sesuai Kurikulum Merdeka, guru dapat lebih fleksibel dan siswa lebih aktif. Hasilnya, bukan hanya nilai yang meningkat, tetapi juga keterampilan hidup yang akan mereka bawa hingga masa depan.